ShoutMix chat widget

Senin, 21 Juni 2010

EMPOWERING ORGANIZATION CULTURE (Penguatan Budaya Organisasi)

          Schein membahaskan budaya adalah sebagai satu kesatuan dan seluruhan yang komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan dan kebiasaan anggota masyarakat. Sifat dari budaya yang berkesinambungan tersebut dan hadir di kehidupan mengakibatkan budaya meliputi semua penetapan perilaku yang dapat diterima selama satu fase kehidupan tertentu. Budaya juga terbentukdari struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan pengaruh dari budaya itu sendiri terhadap kehidupan kita sebagaian besar tidak kita disadari.

          Menurut Robbins (2001:525), budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi, mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk sikap dan perilaku para anggota organisasi. Deal dan Kennedy sebagaimana dikutip Robbins (2001:479) menjelaskan budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang didukung organisasi.

          image Budaya merupakan sistem dari aturan informal yang menunjukkan bagaimana orang-orang didalamnya berperilaku pada sebagian besar waktunya dalam organisasi. Dengan kata lain budaya organisasi sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Makna itu mewakili suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi tersebut, yang menyangkut aturan-aturan dan larangan-larangan yang menentukan bagaimana para anggota akan bertindak antara satu terhadap lainnya dan terhadap orang luar organisasi.

          Dari semua penjabaran diatas, terlihat jelas betapa amat kompleksnya keterkaitan antara budaya organisasi dengan problematika organisasi. Demikian halnya dengan definisi budaya organisasi yang beragam, namun ada dua benang merah dari pemahaman budaya organisasi yaitu stabilitas dan integrasi. Budaya juga terhubung erat dalam kerangka organization development, yang terkait erat dengan program intervensi keorganisasian, struktur organisasi dan pada akhirnya menyentuh aktivitas perencanaan SDM, pengembangan, pendidikan dan pelatihan agar SDM memiliki nilai budaya yang kuat, adaptif, dan sesuai dengan tuntutan “dunia terkait”. Selain stabilitas struktur dan integrasi ada rongga lain yang tercakup dalam budaya perusahaan yakni nilai, pola perilaku, tata cara, adat istiadat, tradisi dan sebagainya. Makalah ini membahasa pokok, diantaranya :

> Pengertian Budaya Organisasi

> Hubungan Antara Budaya dengan Organisasi

> Terbentuknya Budaya Organisasi

> Karaktertistik Budaya Organisasi

> Penguatan Budaya Organisasi

          Sebuah budaya organisasi yang kuat menjadi sebuah petunjuk atau arahan sebuah perusahaan. Budaya organisasi yang kuat juga menjadi petunjuk bagi tenaga kerja. Hal itu membantu mereka untuk mengerti “jalan yang di tempuh untuk menyelesaikan yang ada di sekitar mereka”. Pada tujuannya, budaya yang kuat menyediakan stabilitas sebuah organisasi, hal itu juga menjadi penghalang utama bagi perubahan. Kita melihat bahwa setiap organisasi mempunyai sebuah budaya dan mempertahankan pada kekuatan itu, budaya organisasi yang kuat dapat memberi pengaruh yang signifikan pada sikap dan perilaku setiap anggota organisasi karena tingkat yang tinggi dari kebersamaan dan intensitas menciptakan sebuah “ internal climate” dari control perilaku.

          Budaya organisasi yang kuat mempunyai sebuah dampak yang besar pada perilaku tenaga kerja dan hubungan yang lebih langsung untuk mengurangi pergantian tenaga kerja. Dalam sebuah budaya yang kuat, nilai utama organisasi adalah mempertahankan secara intensif dan kebersamaan yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

P. Tmpubolon Manahan Dr. 2004. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghaya Indonesia

Robbins, Stephen P.1996. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo

<DOWNLOAD> selengkapnya

Senin, 07 Juni 2010

ORGANIZATIONAL CHANGE (Perubahan Organisasi)

          Perubahan Organisasi memiliki beberapa pengertian, yaitu:

1. Suatu reorientasi fundamental dan radikal dalam cara organisasi beroperasi

2. Organisasi atau perusahaan yang sedang mengalami transformasi

3. Mengarahkan atau memimpin orang untuk melakukan sesuatu secara berbeda, atau sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukannya selama ini.

          Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah suatu keadaan dimana sebuah organisasi mengalami sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukannya untuk mempertahankan dan atau mengembangkan organisasi tersebut. Perubahan organisasi selalu terjadi dalam setiap organisasi baik secara sengaja atau berencana (planned change) maupun secara tidak sengaja atau tidak berncana (haphazard change). Adapun tujuan dilakukannya perubahan organisasi ini, diantaranya:

1.    Meningkatkan kemampuan organisasi
2.    Meningkatkan peranan organisasi
3.    Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
4.    Meningkatkan daya tahan organisasi
5.    Mengendalikan suasana kerja

          Organisasi perlu melakukan perubahan karena adanya desakan dari berbagai faktor untuk melakukan perubahan karena adanya desakan dari berbagai faktor untuk melakukan perubahan. Faktor tersebut dapat diklasifikasikan sebagai faktor internal organisasi dan faktor eksternal organisasi. Adapun sebagian besar isi makalah ini diantaranya :

> Pendekatan Perubahan Organisasi

> Jenis Perubahan Organisasi

> Mengatasi Penolakan Perubahan Organisasi

> Proses Perubahan Organisasi

          Pengembangan organisasi adalah suatu proses yang berorientasi kepada pemecahan persoalan. Dengan demikian, maka baik teknik maupun metoda yang dipergunakannya selalu bertujuan untuk menemukan dan memecahkan persoalan organisasi. Persoalan tersebut meliputi persoalan yang timbul karena kurang sempurnanya susunan organisasi maupun proses kegiatan dan interaksi dalam organisasi tersebut. Titik tolak untuk mulai menyelenggarakan suatu program perubahan adalah memahami apa yang dimaksud dengan strategi perubahan total. Dengan perkataan lain perlu pengenalan yang tepat tentang proses pengembangan organisasi sebagai instrument yang handal dalam memikirkan, merencanakan dan mengadakan perubahan.

          Dilihat dari segi proses maka dalam setiap organisasi terdapat dua ujung tombak . Pada ujung tombak yang satu terdapat proses afektif, yaitu proses yang berkaitan dengan hubungan antar perorangan, komunikasi, tingkat rasa mempercayai, rasa tolong-menolong, dan tingkat penerimaan antar sesama anggota. Kemudian pada ujung tombak yang lainnya terdapat proses pelaksanaan tugas pekerjaan yaitu proses yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, bagaimana tujuan dan sasaran ditetapkan, proses perencanaan dan penyusunan anggaran pengorganisasian dan sebagainya.

          Proses perubahan organisasi merupakan proses yang terjadi secara bertahap. Tiga kegiatan utama dalam kegiatan pengembangan organisasi menurut Marguiles dan Raia, yaitu : Prework (kegiatan pendahuluan), Data Collection (pengumpulan data) dan Diagnosis (diagnose), serta Planned Change Interventions (intervensi untuk melakukan perubahan berencana). Tahap tersebut merupakan suatu cara pentahapan teoritis saja, karena semuanya berhubungan satu sama lain dan sama sekali tidak mungkin dilihat secara terpisah apalagi dipisahkan.

DAFTAR PUSTAKA

Indrawijaya, Adam I. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru.

Siagian, Sondang. P. 2002. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Makmuri, Muchlas. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Robbins, Stephen P.1996. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.

Gitosudarmo I, Sudita I. 1997. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE.

<DOWNLOAD> selengkapnya