ShoutMix chat widget

Senin, 28 Desember 2009

THE TYPE OF THE SOCIAL AGENCY (Tipe Lembaga Kemasyarakatan)

          Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah sosial-institution. Akan tetapi hingga saat ini, belum ada kata/ pernyataan sepakat mengenai pengertian lembaga kemasyarakatan dalam istilah Indonesia, yang dengan tepat dapat menggambarkan isi sosial- institution tersebut. Ada yang menggunakan istilah pranata - sosial, tetapi sosial-institution ini lebih cenderung menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku-perilaku masyarakat. Koentjaraningrat mengatakan pranata – sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada ativitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Definisi ini menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma – norma untuk memenuhi kebutuhan.

          Istilah lain yang diusulkan adalah bangun  – sosial yang mungkin terjemahan dari istilah soziale – Gebilde (bahasa Jerman), yang lebih jelas menggambarkan bentuk dan susunan sosial- institution tersebut. Tepat tidaknya istilah-istilah tersebut, penulis tidak akan mempermasalahkannya terlebih definisi tersebut bersumber dari literatur yang dapat dipertangungjawabkan. Dalam makalah ini, akan digunakan istilah Lembaga Kemasyarakatan, karena pengertian suatu lembaga lebih menunjuk pada sesuatu bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak, perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut. Namun di samping itu, kadang-kadang juga dipakai dengan istilah lembaga sosial.

          Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan, dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut. Lembaga kemasyarakatan dapat dikategorikan dalam lima bagian yang dalam setiap bagiannya masih akan diklasifikasikan lagi. Ada beberapa hal yang merupakan gambaran umum dari tipe-tipe tersebut, sebagai berikut :

1) Lembaga kemasyaratan berdasarkan dari sudut perkembangannya

2) Lembaga kemasyaratan berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat

3) Lembaga kemasyarakatan berdasarkan dari sudut penerimaan masyarakat

4) Lembaga kemasyaratan berdasarkan dari faktor penyebarannya

5) Lembaga kemasyaratan berdasarkan dari sudut fungsinya

          Klasifikasi lembaga masyarakat tersebut, menunjukkan bahwa di dalam setiap masyarakat dijumpai bermacam-macam lembaga kemasyarakatan. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai berbeda yang menentukan lembaga kemasyarakatan manakah yang dianggap sebagai pusat dan kemudian dianggap berada di atas lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Gumilar, Gumgum, S.Sos., M.Si.___. BAB VIII Lembaga Kemasyarakatan (Lembaga Sosial).

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

selengkapnya <DOWNLOAD>

Sabtu, 26 Desember 2009

STEP OF MALARIA PREVENTION

          Malaria disebabkan oleh parasit protozoa. Malaria adalah suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium.Plasmodium (salah satu Apicomplexa) dan penularan vektor untuk parasit malaria manusia adalah nyamuk Anopheles betina. Ragam dari Plasmodium falciparum dari parasit ini bertanggung jawab atas 80% kasus dan 90% kematian. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.

          Beaglehole (WHO, 1993) membagi upaya pencegahan menjadi 3 bagian : primordial prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention (pencegahan pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection , secondary prevention (pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary prevention (pencegahan tingkat ketiga) yaitu dissability limitation. Pada tahap primordial/ pre patogenesis telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.

          “The result of the first step showed that with univariate, multivariate tests and stratification of SPSS and Epi programs, there was a significant relationship between environment human behavior, breeding site, health personnel work productivity that were nurse and midwife malaria incident in the East Sumba Regency (OR of flooded areas = 13,687 and OR of going to field without cloth = 8,187, OR of stepa/sabana areas forest = 17,5704, OR of stall possession = 2,0024, and OR officer = 2,0008). Application of public health treatment process especially in observation, planning, implementation and evaluation steps had positive influence toward work productivity. Motivation and incentives that were given to the health personnel that were nurse and midwife had significant influence in implementing guideline of public health treatment process or guideline development to all infected and non infected diseases in the field.” (Badan Litbang Kesehatan, 2001)

<DOWNLOAD>

Minggu, 13 Desember 2009

Strategic Management

          Orientasi organisasi umumnya terbagi menjadi dua bagian, pertama organisasi yang berorientasi kepada profit (laba) dan kedua adalah organisasi yang berorientasi non profit (nirlaba). Walaupun profit oriented organization lebih dekat hubungannya dengan strategic management, namun beberapa dari praktisi mempercayai bahwa berbagai konsep dan teknik manajemen strategi dapat diadopsi dengan baik untuk organisasi non profit/ nirlaba. (Unterman dan Davis, 1984). Sebelum membahas lebih dalam mengenai manajemen strategis, definisi manajemen sendiri merupakan kegiatan spesifik dalam menggerakkan sejumlah orang agar berlangsung efektif dalam mencapai tujuan dan organisasi menjadi produktif. Sejalan dengan pengertian tersebut terdapat pula yang menyatakan “manajemen adalah kemampuan membuat orang lain melakukan kegiatan tertentu atau bekerja sesuai tujuan organisasi, dengan mengajak, dan menggerakkannya agar bekerja sama secara efektif dan efisien”. Adapun fungsi-fungsi manajemen menurut Edwin B. Flippo terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling).

          Dalam kenyataannya, banyak organisasi non profit belum menerapkan manajemen strategis terutama dalam mengukur output, mengontrol sponsor yang menyediakan persentase dana paling besar, dan keberadaan karakteristik yang menghambat. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan karena masih kurang adanya pemahaman terhadap definisi dan mekanisme dalam menerapkan manajemen strategis terhadap suatu organisasi/ perusahaan. Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin dicapai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt &  R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV) 

          Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan atau organisasi akhirnya akan dapat memahami kekuatan saing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan lebih konsisten. Adapun kesimpulannya, diantaranya

Ø Manajemen strategis ialah penetapan tujuan, pengembangan kebijakan dan  perencanaan dalam mencapai sasaran/ tujuan organisasi

Ø Manajemen strategis memiliki waktu dan cakupan lebih luas dan umum/ sederhana daripada manajemen operasional yang sempit dan terbatas

Ø Pendekatan yang digunakan sebagai metode dalam manajemen strategis adalah pendekatan perkembangan menguntungkan, pendekatan SWOT, pendekatan sistem, dan pendekatan kesenjangan perencanaan

Ø Langkah manajemen strategis meliputi perumusan strategi, perencanaan suatu strategi, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan serta evaluasi

<DOWNLOAD>